kontemplasi penyintas

"But we cannot simply sit and stare at our wounds forever." - Haruki Murakami

14 Oktober 2023

Pagi ini akhirnya setelah semua pikiran yg coba ku acuhkan dari kepala sejak 2 tahun belakangan ini berhasil meledakan isi kepala, memori ingatan muncul dengan jelas seperti sebuah potongan film dan kubiarkan kepala menonton ingatan ini, air mata ternyata membanjiri pipi, baju dan bantal dikamar kost yg baru sebulan ditinggali. 

Apa lebih baik memiliki sesuatu hal yg baik lalu kehilangannya?

Atau sama sekali tak pernah memilikinya?

Akhir Tahun

Jika bisa mengulang kembali seminggu kebelakang mungkin saya akan lebih lama tinggal dirumah, lebih sering ngobrol, lebih sering menceritkan yang sedang terjadi dalam hidup. Terimakasih tuhan telah mengambil satu-satunya yg tersisa

Dalam Ingatan

Rabu sore hari yang biasa, angin muson menerpa dedaunan pohon, bumi berotasi pada orbit nya, pengendara motor berseliweran seperti biasanya, awan bergerak menuju barat. Tak ada apapun yang ganjil hari itu, sampai seorang sahabat memberi kabar lewat pesan whatsapp yang memberitahu bahwa terjadi kecelekaan yang menimpa sahabat dekat, cukup membuat saya seperti lumpuh untuk beberapa menit. Kehidupan seperti berhenti, suara keras nya klakson dijalanan tiba-tiba hening. Beberapa menit kemudian otak menstimulus untuk menampilkan memori seperti sebuah potongan film.

Eka Nurhidayat a.k.a Dablang teman sekelas ketika saya masih sekolah menengah pertama. Beliau adalah orang yang memberitahu bahwa dia amat sangat mengidolakan sebuah band yang bernama SLANK yang awalnya kurang saya suka. Ingatan paling jernih adalah semasa saya masih sekolah. Karna ada beberapa masalah saya menginap di rumah beliau selama seminggu lebih, saya berterimakasih banyak karna saya telah di terima walaupun hanya seminggu lebih. Saya merasakan seperti bagian dari anggota keluarganya

Hari berganti. Setelah lulus saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah negri dan beliau memilih sekolah swasta. Tahun pertama kami masih sering bertemu hanya untuk sekedar berbincang, tahun ke tahun relasi kami mulai renggang, entah karna sibuk ataupun saya juga telah mempunyai kawan-kawan baru di sekolah

Beliau sering mengajak nongkrong. Tapi entah kenapa saya yang tidak tahu terimakasih ini sering menolak ajakan beliau. Terakhir saya bertukar pesan pertengahan tahun 2019, karna dari 2020 waktu dan tenaga di gerus oleh perusahaan sampai sekarang. 

Saya meminta maaf dari lubuk hati terdalam, sampai sekarang saya merasa bersalah karna sering melewatkan waktu bersama beliau

the trouble is, you think you have time

-buddha

Saya mengkahiri ini dengan lagu kesukaan beliau

SLANK - Terbunuh Sepi

Alfatihah, semoga tenang dialam sana

Dalam Ingatan Eka Nurhidayat